Penjualan Mobil Ambrol Sepanjang 2023, Ini Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan mobil sepanjang Januari-November 2023 anjlok dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Penjualan dari pabrikan ke diler atau wholesales sepanjang 11 bulan ini ambrol 21.928 unit atau 2,3% yakni dari 942.686 unit di Januari-November 2022 menjadi 920.758 di bulan yang sama di tahun ini.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan bahwa penyebab menurunnya penjualan di tahun ini karena tidak adanya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

“Iya ada juga dampaknya (tidak ada PPnBM), tetapi lebih banyak kepada pertumbuhan ekonomi yang melambat,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Jumat (15/12/2023).

Berbeda dengan tahun ini dimana insentif lebih banyak diberikan untuk kendaraan listrik yang segmented, pada tahun lalu insentif diberikan lebih banyak untuk kendaraan bensin yang jumlahnya lebih banyak.

Di tahun ini, pemerintah membagi relaksasi berdasarkan dua kategori, yakni mobil LCGC (low cost green car) dengan harga di bawah Rp200 juta serta mobil non-LCGC dengan harga di bawah Rp250 juta.

Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di Kawasan Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)Foto: Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di Kawasan Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di Kawasan Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

“PPnBM untuk kendaraan LCGC untuk harga sampai dengan Rp200 juta, yang saat ini PPnBM nya sebesar 3%,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Minggu (16/1/2022).

PPnBM mobil LCGC di tahun lalu di angka 3%. Dengan relaksasi tersebut, maka pemerintah memberlakukan diskon PPnBM LCGC sebesar 100%, namun relaksasi dengan nilai tersebut hanya akan berlangsung di kuartal I 2022 atau Januari hingga Maret 2022.

Pemerintah memang membagi rentang waktu relaksasi PPnBM selama empat kuartal. Di kuartal kedua, pemerintah menanggung 2% PPnBM LCGC, artinya konsumen hanya perlu membayar 1% saja dari 3% PPnBM LCGC.

Perubahan terjadi lagi di kuartal ketiga, yakni PPnBM DTP mobil LCGC hanya menjadi 1%, sementara konsumen harus menanggung 2% diantaranya. Sementara di kuartal 4 nilai PPnBM menjadi normal atau 3%.

Sementara itu aturan berbeda terjadi pada mobil non-LCGC Rp200 juta – 250 juta, yakni relaksasi PPnBM hanya terjadi di kuartal I 2022 saja, itu pun tidak sebesar 100%.

Dari 15% besaran PPnBM di kategori mobil ini, relaksasi di kuartal I hanya sebesar 50% atau 7,5% ditanggung pemerintah, sementara sisanya harus dibayar konsumen. Kemudian di kuartal II hingga kuartal IV atau akhir tahun nanti nilai PPnBMnya menjadi normal atau tanpa relaksasi.

Meski ada perbedaan kebijakan antara PPnBM tahun lalu dan tahun ini, namun Gaikindo tetap menargetkan bahwa penjualan mobil tembus 1 juta unit di tahun ini.

“Kita tunggu hasil Desember saja,” kata Jongkie. https://cingengkali.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*