Jakarta, CNBC Indonesia – Surplus neraca perdagangan Indonesia masih berlanjut ke November 2023. Namun, nilai ekspor untuk sejumlah beberapa produk andalan RI justru turun.
Surplus neraca perdagangan tercatat US$ 2,41 miliar pada November 2023, mengecil dibandingkan pada Oktober yang tercatat US$ 3,47 miliar. Surplus juga menjadi yang terendah sejak Juli tahun ini.
Surplus pada November menjadi rekor tersendiri bagi Indonesia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan mencatat surplus pada November 2023 maka ini menjadi periode surplus terpanjang di era Reformasi yakni 43 bulan.
Periode surplus terpanjang sebelumnya adalah 42 bulan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kendati menembus rekor tetapi ada catatan negatif untuk surplus November 2023. Nilai ekspor jatuh sebesar 8,56% (year on year/yoy) dan melandai 0,67% (month to month/mtm).
Sejumlah produk andalan Indonesia juga mengalami penurunan ekspor sangat tajam.
Berikut lima produk andalan RI dengan penurunan nilai ekspor tertajam:
1. Minyak kelapa sawit
Nilai ekspor minyak kelapa sawit pada November 2023 tercatat US$ 2,15 miliar atau sekitar Rp 33,3 triliun (kurs US$ 1= 15.490). Nilainya turun US$ 333,84 juta (Rp 5,17 triliun) atau 13,42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Namun, nilai ekspor masih naik 6,6% dibandingkan bulan sebelumnya.
2. Pakaian Jadi (konveksi) dari tekstil
Nilai ekspor pakaian jadi (konveksi) dari tekstil tercatat US$ 533,32 juta atau Rp 8,26 triliun. Nilainya turun US$ 133,6 juta atau 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara bulanan, nilai ekspor masih naik 8,3%.
3. Besi/baja
Nilai ekspor besi/baja tercatat US$ 2,35 miliar atau sekitar Rp 36,4 triliun. Nilai ekspor turun US$ 133,6 juta atau 4,71% dibandingkan November 2022(yoy) dan jatuh 6,5% dibandingkan bulan Oktober 2023 (mtm).
4. Bubur kertas
Nilai ekspor bubur kertas mencapai US$ 262 juta atau sekitar Rp 4,06 triliun. Nilai tersebut turun US$ 95,1 juta atau 26,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor turun 4,9% dibandingkan bulan sebelumnya.
5. Logam dasar mulia
Nilai ekspor logam dasar mulia tercatat US$ 79,97 juta atau Rp 1,24 triliun pada November 2023. Nilai tersebut turun US$ 86,7 juta atau 52% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Nilai tersebut masih naik 5,7% dibandingkan bulan sebelumnya. https://fokuslahlagi.com/