ESDM Luncurkan Portal Data Ekstraktif, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan World Bank pada Extractives Global Programmatic Support (EGPS) meluncurkan Portal Data Industri Ekstraktif.

Melalui portal tersebut, semua pihak dapat mengakses data terkait sektor minyak dan gas bumi (migas), serta mineral dan batu bara (minerba).

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menjelaskan, peluncuran Portal Data Industri Ekstraktif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan industri ekstraktif di Indonesia.

“Jadi kalau Simbara kan khusus Minerba. Kalau ini untuk keperluan publik supaya ada asas keterbukaan semua akan melihat,” kata Dadan di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Jumat (15/12/2023).

Menurut dia, portal data ini ditujukan supaya masyarakat luas dapat melihat bahwa industri ekstraktif selain memberikan manfaat yang cukup besar, di sisi lain juga mempunyai komitmen terhadap aspek lingkungan dan pemerataan daerah.

Dadan berharap, Portal Data Industri Ekstraktif ini berisi data dan informasi strategis migas dan minerba dari sisi hulu. Mulai dari regulasi, perizinan, eksplorasi, produksi, penjualan, penerimaan negara, hingga data dana bagi hasil ke daerah yang dapat menjadi referensi penyusunan sebuah kebijakan.

“Kita sih prinsipnya ingin menyampaikan data data yang terkait supaya bisa diterima oleh publik apapun datanya mulai dari produksi mulai dari pendapatan mulai pemanfaatan. Mungkin nanti kita juga akan masuk ke aspek aspek yang terkait dengan sosial,” ujarnya.

Sementara, Kementerian Keuangan mengapresiasi langkah konkrit yang telah dilakukan dalam mewujudkan Portal Data Ekstraktif. Portal ni diharapkan dapat menjadi penghubung antara raw data yang dimiliki oleh berbagai Kementerian, sehingga dapat diakses oleh masyarakat umum dalam format open data yang mudah digunakan.

“Serta memungkinkan analisis yang lebih mendalam untuk mendukung peningkatan tata kelola sektor pertambangan migas, mineral dan batubara,” ujar Staf Ahli Menteri Organisasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Muhammad Agus Rafiudin.

Dengan menyediakan akses terbuka terhadap data mentah, menurut Agus portal ini akan menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan akuntabilitas dan mengurangi potensi praktek praktik korupsi di sektor industri ekstraktif.

Ia menilai dengan transparansi yang ditingkatkan, pihak-pihak terkait, baik dari pemerintah, industri, maupun masyarakat sipil akan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai operasional sektor pertambangan minyak dan gas serta mineral dan batubara.

“Selain itu, portal ini juga diharapkan mendorong upaya pencegahan korupsi dengan memastikan bahwa setiap aspek dari ekstraksi sumber daya alam diawasi secara ketat dan dilaksanakan dengan integritas yang tinggi,” jelas Agus. https://nutriapel.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*