Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan aksi boikot produk Israel di Tanah Air tidak berpengaruh pada neraca perdagangan Indonesia. Pasalnya, porsi dagang antara Indonesia dan Israel sangat kecil.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan secara umum kondisi politik dua negara, Israel dan Palestina, tersebut tidak signifikan berpengaruh terhadap kinerja perdagangan internasional Indonesia.
“Secara umum kondisi politik kedua negara tersebut sebenarnya tidak signifikan berpengaruh pada kinerja perdangan internasional Indonesia,” kata Pudji, dalam rilis BPS, Jumat (15/12/2023).
Pudji menambahkan volume impor Indonesia dari Palestina dari Januari sampai Oktober 2023 sebesar 0,000%. Adapun, pada periode yang sama, impor non migas dari Israel hanya 0,0110%. Adapun, dari data BPS, komoditas impor Israel ke Indonesia a.l. Mesin dan pesawat mekanik, Perkakas, perangkat potong dan perangat optik.
Sejauh ini, Hamas memberi sinyal damai ke Israel di Gaza, wilayah Palestina. Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan kelompok milisi tersebut terbuka terhadap perundingan untuk mengakhiri perang.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, ia mengungkapkan Hamas siap untuk berdialog dengan Israel. Ia berharap bahwa pembicaraan di masa depan dapat membuat “rumah Palestina”, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza. https://botakbrewok.com/